Iklan 3360 x 280
iklan tautan
Patriot NKRI - Tragedi penculikan enam jenderal dan satu perwira TNI AD tanggal 1 Oktober 1965 berujung pahit bagi Partai Komunis Indonesia (PKI). Tak butuh waktu lama hingga akhirnya PKI dibubarkan. Di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, ratusan ribu anggota dan simpatisan PKI tewas dibunuh (Foto Cover: Diorama aksi kekejian PKI).
PKI kalah dalam kudeta gagal tersebut. Angkatan Darat dan Ormas antikomunis langsung menyerang balik dan menghancurkan PKI hingga nyaris tak tersisa.
Banyak pertanyaan, seandainya saat itu gerakan G30S berhasil dan PKI yang menang kira-kira apa yang terjadi?
Banyak pertanyaan, seandainya saat itu gerakan G30S berhasil dan PKI yang menang kira-kira apa yang terjadi?
Diorama Penyiksaan Mayjen TNI S. Parman oleh PKI di Museum Pengkhianatan PKI (Komunis) di Lubang Buaya, Jakarta Timur |
Apa yang terjadi bila PKI menang?
Sejarawan Anhar Gonggong menilai PKI akan melakukan pembantaian. Menurut Anhar jika melihat sejarah, perebutan kekuasaan yang dilakukan komunis pasti memakan pertumpahan darah yang sangat besar.
"Lihat di Rusia dan Uni Soviet, mungkin satu setengah juta orang terbunuh. Di Kamboja pun Khmer Merah membunuh jutaan penduduk yang tak sama dengan mereka," kata Anhar Gonggong dalam diskusi Jelajah Sejarah di Lubang Buaya, Minggu (18/10/2015).
Walau PKI sempat menegaskan akan berjuang lewat parlemen dan tidak akan melakukan kekerasan, Anhar tak yakin dengan semua itu. Menurutnya pembantaian pasti akan terjadi. Kebetulan yang menang tahun 1965 adalah Soeharto, sehingga PKI yang dikalahkan.
Pembersihan anggota PKI di Jawa Tengah dan Jawa Timur dilakukan oleh TNI dibantu ormas dan warga antikomunis. Resimen Para Komando Angkatan Darat yang dipimpin Kolonel Sarwo Edhie Wibowo melatih para pemuda yang mau melawan komunis.
Baca Juga:
Kisah Gerilyawan VIETKONG Suguhi Nasi PECEL Untuk TNI Di Tengah Moncong Senjata Siap Tembak
Sumber: merdeka.com